Sedikit perkenalan

Welcome to my blog..

Gue coba ketik-ketik disini ada kata yang "bergerak" dari hati gue *alah*. Kalian boleh lirik atas-bawah, ada info, ada curhat de-el-el .. isi nyaaaa.. Yah semacam Rainbow Life lah hehe
Heyy !!
Disini Facebook gue, dan Ini Twitter gue..

Kamis, 18 Oktober 2012

Drama beserta Unsur Intrinsik dan Etrinsiknya

Pengertian Drama

Kata drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud di pertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater.

UNSUR-UNSUR INTRINSIK DRAMA

Unsur-unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembangunan struktur yang ada di dalam drama itu sendiri. 7 yakni :
Alur
alur adalah jaringan atau rangkaian yang membangun atau membentuk suatu cerita sejak awal hingga akhir. Urutan alur terdiri atas 5 fase, yakni :
1. Perkenalan,
2. Awal masalah,
3. Menuju klimaks,
4. Klimaks,
5. Penyelesaian.

Amanat
amanat adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang, yang ingin ditanakannya secara tidak langsung ke dalam benak para penonton dramanya.

Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam drama sengaja dipilih pengarang dengan titik berat fungsinya sebagai sarana komunikasi.
Setiap penulis drama mempunyai gaya sendiri dalam mengolah kosa kata sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Selain berkaitan dengan pemilihan kosa kata, bahasa juga berkaitan dengan pemilihan gaya bahasa (style).

Dialog
dialog adalah mimetik (tiruan) dari kehidupan keseharian. Dialog drama ada yang realistis komunikatif, tetapi ada juga yang tidak realistis (estetik, filosopis, dan simbolik). Diksi dialog disesuaikan dengan karekter tokoh cerita.

Latar
latar adalah tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah drama. Latar tidak hanya merujuk kepada tempat, tetapi juga ruang, waktu, alat-alat, benda-benda, pakaian, sistem pekerjaan, dan sistem kehidupan yang berhubungan dengan tempat terjadinya peristiwa yang menjadi latar ceritanya.

Petunjuk Teknis

Petunjuk teknis adalah rambu-rambu yang sengaja dicantumkan oleh seorang penulis naskah drama sebagai penuntun penafsiran bagi siapa saja yang ingin mementaskannya.
Petunjuk teknis dalam naskah drama bisa berupa paparan tentang adegan demi adegan, profil tokoh cerita, latar cerita (tempat adegan) tata lampu, tata musik, tata panggung, dan daftar properti yang harus disiapkan.

Tokoh
Tokoh dalam drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Itulah sebebanya istilah tokoh juga disebut karakter atau watak. Istilah penokohan juga sering disamakan dengan istilah perwatakan atau karakterisasi (tidak sama dengan karakteristik)

Unsur etrinsik
Unsur-unsur luar adalah unsur yang tampak, seperti adanya dialog/ percakapan. Namun, unsur-unsur ini bisa bertambah ketika naskah sudah dipentaskan. Di sana akan tampak panggung, properti, tokoh, sutradara, dan penonton.

berdasarkan peranannya di dalam alur cerita tokoh dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yakni :
1. Antagonis, tokoh utama berprilaku jahat,
2. Protagonis, tokoh utama berprilaku baik,
3. Tritagonis, tokoh yang berperanan sebagai tokoh pembantu.

fungsinya di dalam alur cerita tokoh dapat diklasifikasi menjadi 3 macam juga, yakni :
1. Sentral, tokoh yang berfungsi sebagai penentu gerakan alur cerita,
2. Utama, tokoh yang berfungsi sebagai pendukung tokoh antagonis atau protagonis,
3. Tokoh pembantu, tokoh yang berfungsi sebagai pelengkap penderita dalam alur cerita.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh setiap calon pemain sebelum mementaskan drama.

1. Pertama-tama naskah drama yang sudah dipilih itu harus dibaca berulang-ulang agar semuanya dapat dipahami. Dari dialog para tokoh (dan penjelasan lain) dapat diketahui watak tiap-tiap tokoh dalam naskah drama itu.

2. Setelah diketahui watak tiap-tiap tokoh, dipilih pemain yang cocok dan mampu memerankan setiap tokoh.

3. Selain pertimbangan watak, perlu dipertimbangkan perbandingan usia dan perkiraan perawakan (postur). Tokoh-tokoh yang tidak dijelaskan perawakannya, ditentukan berdasarkan perkiraan saja. Kalau tokoh yang diperankan itu orang tua, sedangkan pemainnya remaja, bisa diatur agar pemain remaja itu tampak bagaimana orang tua itu. Apakah wajahnya keriput, giginya ompong, rambutnya putih, alisnya tebal, hidungnya mancung, bajunya kumal, atau tubuhnya bongkok, semuanya tidak dijelaskan. Oleh karena itu, penata rias dan penata busana harus mampu menafsirkan dan memantas-mantaskan rias dan pakaian orang tua yang disebutkan dalam naskah itu.

Adapun peran dan fungsi tata busana dalam pementasan adalah sebagai berikut:
a. mendukung pengembangan watak pemain;
b. membangkitkan daya saran dan daya suasana;
c. personalisasi pemain, yaitu untuk membedakan satu pemain dengan pemain lainnya.

3. Tata Panggung

Panggung adalah pentas atau arena untuk bermain drama. Panggung biasanya letaknya di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi daripada kursi penonton. Tujuannya, agar penonton yang duduk di kursi paling belakang masih bisa melihat yang ada di panggung.

Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk permainan drama. Misalnya, panggung harus menggambarkan keadaan ruang tamu. Supaya panggung seperti ruang tamu, tentu panggung diisi peralatan seperti meja kursi, hiasan dinding, dan lain-lain.

4. Tata Lampu
Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung. Oleh karena itu, tata lampu erat hubungannya dengan tata panggung. Misalnya, kalau panggung menggambarkan ruang rumah orang miskin di daerah terpencil, berdinding anyaman bambu dan di situ tertempel lampu minyak, lampu minyak itu tidak termasuk tata lampu. Lampu minyak itu menjadi bagian dari tata panggung meskipun menyala dan memancarkan cahaya.

5. Tata Suara
Tata suara bukan hanya pengaturan pengeras suara (soundsystem), melainkan juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan agar suasana yang digambarkan terasa lebih meyakinkan dan lebih mantap bagi para penonton.
Hal-hal yang harus kamu perhatikan dan bahas antara lain sebagai berikut.

1. Apakah tema naskah menarik?

Tema yang diangkat untuk naskah drama pentas harus manarik. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat menarik perhatian umum. Tema harus tidak ketinggalan (aptu det) zaman dan mampu memberikan kesan pada penonton.

2. Bagaimana akting para pemeran?

Akting/teknik berperan harus meyakinkan penonton, tidak boleh penonton mengetahui bahwa yang dilakukan hanya sebatas pura-pura. Akting pemain harus mampu membuat penonton yakin tentang segala sesuatu yang dilakukan tokoh.

3. Apakah kerja sama dan kekompakan diterapkan dengan baik di atas panggung?

Pemain drama tidak boleh bersikap egois dan ingin menonjolkan diri sendiri pada waktu pemetasan. Mereka harus kerja sama antarpemain karena pertunjukan merupakan kerja bersama. Apabila pemain yang satu tidak merespons pemain lain dengan baik, pementasan akan terlihat tidak menarik.

4. Bagaimana kepaduan unsur pementasan tersebut?

Yang dimaksud kepaduan adalah kesesuaian antara cerita naskah dan akting pemain, tata rias (mek ap), busana, musik, dan sebagainya. Apabila unsur tersebut padu, pementasan drama menjadi satu kesatuan pertunjukan yang menarik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment on Facebook guys!